Jalan-jalan lagi:Landasan Pacu Depok Yogyakarta

Beberapa hari yang lalu, saya dan kelima teman-teman saya terlibat obrolan serius membahas agenda jalan-jalan rutin kami yang sempat tertunda pelaksanaanya. Dalam diskusi itu akhirnya kami memutuskan untuk memilih Landasan Pacu Depok, Yogyakarta, sebagai destinasi wisata yang harus kami kunjungi selanjutnya. Menurut artikel yang saya baca dari yogyes, sepintas, memang tidak ada yang spesial, landasan pacu ini hanyalah jalanan lurus sepanjang 400 meter lengkap dengan marka jalannya. Lokasinya yang berada tepat di tepi pantai Depok, menjadikan spot wisata ini memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan spot wisata lainnya yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak heran jika banyak kolega yang merekomendasikan tempat ini sebagai tempat tujuan utama untuk berwisata. Tentunya selain karena keindahan pantainya.

Kalo wacana ini benar-benar terealisasikan dengan baik ini artinya ini akan menjadi kunjungan kedua saya ke pantai Depok. Hanya saja untuk kunjungan pertama, saya belum sempat “mencicipi” langsung landasan pacu ini yang konon katanya begitu fotogenik. Saking fotogeniknya, landasan pacu Depok ini sering banget jadi langganan untuk keperluan foto Pre Wedding.

Disela-sela obrolan kami mengenai pre wedd, saya jadi terbayang-bayang sosok wanita yang akan menjadi jodoh saya kelak. Saya jadi kepikiran untuk mengambil foto pre wedd di tempat ini juga. Mungkin bakalan keren banget.

“Trus berangkatnyaa mau kapan?”

Tiba-tiba pertanyaan diatas membuat saya buyar akan lamunan saya tadi. Saya coba kembali fokus pada topik pembahasan. Untung #AdaAqua.

Oke, serius ... serius

Pertama-tama, kami menentukan hari dan tanggal keberangkatan. Berdasarkan dari hasil musyawarah. Kami memutuskan untuk berangkat pada hari Senin, Tanggal 13 Juli 2015. Kemudian menentukan titik kumpul keberangkatan. Sekali lagi, melalui musyawarah, kami semua sepakat untuk berkumpul di rumahnya Yuda. Karena diantara kami ber-enam Cuma Yuda yang punya akses jalan yang jauh lebih dekat untuk menuju Landasan Pacu dibandingkan saya dan ke-empat orang lainnya yang rumahnya terbilang cukup jauh dari tempat tujuan.

Berdasarkan pantauan dari teman-teman saya, ternyata jarak tempuh menuju Landasan Pacu Depok ini tidak terlalu jauh jika berangkat dari Jalan Suryodiningratan dekat Alun-Alun Kidul Yogyakarta(Lokasi rumahnya Yuda). Kurang lebih dua jam lamanya jika menggunakan kendaraan roda dua. Sebetulnya bisa kurang dari dua jam kalo kamu memang benar-benar hafal jalannya.

Berhubung jaraknya memang cukup dekat dari lokasi titik kumpul. Yang tadinya pada diskusi awal mau berangkat kesana siang, jadinya kami putuskan untuk berangkat agak sorean saja. Hal ini dikarenakan kondisi cuaca di siang hari biasanya memang terbilang sangat terik. Saya khawatir ini bisa jadi masalah buat temen-temen saya yang Muslim karena mereka sedang berpuasa.

Tidak terasa jika diskusi kami malam itu ternyata berlangsung cukup lama sampai-sampai cafe tempat kami melakukan kongko juga akan segera tutup. Mau gak mau diskusi kami pun juga harus berakhir. Dan untungnya diskusi kami malam itu juga sudah mencapai titik final. Jadi tinggal eksekusinya saja.


Ketika menjelang H-1 keberangkatan. Saya dan kelima teman-teman saya sepakat untuk mengadakan acara sahur bareng di kediamannya Mamad sekaligus menata ulang rencana agenda jalan-jalan kami yang rasanya masih ada yang kurang. Namun, dari kelima anak tadi, hanya empat anak yang bisa hadir di acara sahur bersama. Dari ke empat anak itu diantaranya ada Yuda, Aqsat, Arif, dan saya sendiri. Malam yang benar-benar asyik, tapi gara-gara acara ini, besoknya, kami nyaris gagal pergi ke Landasan Pacu Depok. Lantaran  kami ber-lima pada telat bangun. Energi kami terkuras habis untuk acara sahur bareng karena memang dari malam hingga larut pagi kami ber-lima nyaris tidak tidur. Terlihat sekali pada wajah-wajah kami yang tampak kelelahan ketika berkumpul di rumahnya Yuda.
Terus terang, badan saya sebenernya udah gak kuat lagi di pake buat gerak. Tapi, saya kuatin-kuatin aja. Soalnya agenda jalan-jalan ini kan acaranya Cuma setahun sekali. Kami ber-enam bisa ngumpul full kayak gini aja kalo pas ada libur panjang doang. Jadi sayang banget kalo gagal. Kalo nurutin maunya badan emang gak ada habisnya. Pengennya di kasur mulu.

Karena hari mulai beranjak sore, Kami ber-enam segera bergegas berangkat menuju destinasi tujuan. Kami ber-enam menggunakan modal transportasi sepeda motor. Masing-masing motor terdiri dari dua orang. Yuda yang bertugas sebagai seksi dokumentasi coba mengecek ulang apakah kamera DSLR ny sudah dibawanya. Karena kami semua merasa semuanya sudah lengkap. Kami langsung tancap gas menuju jalan utama.

Dari Jalan Suryodiningratan kami menuju Jalan Parangtritis. Setelah itu tinggal ngikutin plank jalan aja deh. Kondisi jalanan waktu itu rame banget. Jadinya, kami mau gak mau harus super ngebut. Kalo nggak, nanti bisa ketinggalan momen terbenamnya matahari alias sunset.

Oiya, tips Buat kamu yang gak punya GPS dan baru pertama kali main ke Pantai Depok. Pastikan kalo kamu tidak buta huruf. Karena plank jalannya cukup jelas. Resiko untuk nyasar juga kecil sekali. Tapi, misalkan kalian mentok gak tau jalan gak ada salahnya tanya sama orang sekitar. Pasti nanti bakal diarahin.

Oke, lanjut.

Ketika yang lainnya sedang buru-buru, saya sama Arif malah keasyikan ngobrol. Meski ketinggalan rombongan, kami tetap selow saja. Kan ada petunjuk jalan. Bahkan kami berdua sampai nggak sadar kalo sudah sampai di depan pintu masuk Pantai Depok. Ini gara-gara saking menariknya obrolan yang kami bicarakan.

Dari sini kalian harus membayar tiket masuk, tarifnya Rp.3.750/kepala. Ini belum sekalian tiket masuk ke Landasan pacunya. Untuk bisa masuk ke dalam Landasan pacunya kalian harus merogoh kocek sebesar Rp.2000. 
Tempatnya nyaman banget. Ditambah anginnya semilir sepoy-sepoy. Sampainya di dalam, kami semua segera menepi untuk memarkirkan motor kami di tepi jalan. Saya langsung ambil ponsel dari saku celana dan dengan beringas jepret sana jepret sini. Ini THR dari saya buat kalian, bukan dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk foto.

Comments

Popular posts from this blog

SAMSUNG GALAXY S6 KENA PALU

Nasib Uang Recehku

Kalijodo Di atas Tanah Negara