Hidup itu keras

Hidup sekarang makin sulit. Mau gak mau orang dituntut harus berpikir kreatif. Tujuannya jelas yaitu untuk mengakali segala problematika hidup yang sedang terjadi saat ini.

Gambar dari Google


Ibu saya yang seorang pedagang paling jelas terkena dampaknya. Sebenarnya, ibu saya tidak sendiri. Para pelaku usaha yang mempunyai bisnis serupa saat ini memang tidak mempunyai banyak pilihan selain harus mengakali keadaan. Hal ini dilakukan tidak lain agar warung mereka tetap bisa memberikan penghidupan bagi keluarganya walaupun di tengah maraknya gempuran harga-harga komoditi pangan yang kian melonjak.

Bagi kami sekeluarga, warung ini sangatlah berarti. Hampir 90% pemasukan keuangan keluarga kami semuanya berasal dari warung ini. Maklum, pasca pesiun, ayah saya saat ini lebih banyak bekerja di rumah sebagai kontraktor frelancer. Nama perusahaan beliau yang tidak sementereng perusahaan kontraktor lainnya membuat perusahaan ayah saya sepi orderan untuk menggarap proyek.

Ketika orderan proyek sedang sepi, ayah saya banyak mengisi kegiatannya dengan menjadi penasihat keuangan untuk ibu saya. Menurut beliau, hal ini sangat perlu dilakukan karena ibu saya terkenal kalap jika sudah melihat uang banyak. Meskipun awalnya ibu saya sedikit kurang setuju dengan ide ayah saya, namun atas nama anak-anaknya akhirnya ibu saya merelekan semua uangnya dikelola oleh ayah saya.

Dibalik kemahirannya dalam mengelola keuangan keluarga. Ada satu keburukan ayah saya yang paling dibenci oleh kami, semua anggota keluarga yaitu kebiasaan ayah saya yang suka berbohong. Banyak kebohongan ayah saya yang kemudian kembali menjadi pemicu ketidakharmonisan hubungan antar anggota keluarga. Salah satunya, ketika hasil penjualan tanah sebesar 100 juta yang entah lari kemana. Menurut penuturan ayah saya, semua hasil penjualan tanah itu ada sebagian yang beliau simpan di bank dan sebagian lagi beliau pakai untuk kebutuhan keluarga. Kalo saya sendiri sih Cuma berharap semoga apa yang dikatakan beliau itu memang benar adanya.

Saya merasa kalo Tuhan mempunyai maksud tersembunyi dari situasi yang kami sekeluarga alami saat ini. Sedikit menengok ke belakang, sebelumnya hubungan keluarga kami dulu memang sedikit kurang harmonis. Ayah dan Ibu lebih sering cekcok mengenai masalah keuangan keluarga. Hubungan saya dengan ibu merenggang karena berbagai alasan. Salah satu penyebabnya adalah karena dulu, saya merasa tidak mendapatkan keadilan yang sama dari ibu saya. Setiap kali saya dan adik saya membuat kesalahan. Ibu selalu teriak paling keras kepada saya. Dari sinilah kemudian timbul benih-benih kebencian terhadap ibu saya.

Dari kejadian itu lalu saya berpikir balik. Bisa jadi ini hukuman dari Tuhan buat kami sekeluarga. Keadaan saya dan keluarga alami saat ini bisa jadi cara Tuhan dalam mengembalikkan keharmonisan keluarga kami.


Comments

Popular posts from this blog

SAMSUNG GALAXY S6 KENA PALU

Nasib Uang Recehku

Kalijodo Di atas Tanah Negara