Kalijodo Di atas Tanah Negara


Dalam sepekan terakhir ini masalah Kalijodo begitu menyita perhatian publik. Bagaimana tidak, rencana pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan kawasan Kalijodo banyak dipersoalkan oleh beberapa pihak yang merasa memiliki hak atas tanah yang diklaim oleh Pemprov DKI Jakarta selama ini.

Walaupun demikian, bukan berarti Pemprov DKI  bisa semena-mena menata kawasan Kalijodo dan mengabaikan hak-hak warga. Dikutip dari laman Republika (17/2/2016)

Banyak publik yang tidak mengetahui bahwa persoalan Kalijodo tidak hanya berpangkal pada masalah puluhan rumah yang dijadikan sebagai lokasi perjudian dan prostitusi. Lebih dari itu, kawasan Kalijodo dianggap telah berdiri di atas tanah yang disebut sebagai Kawasan hijau sebagaimana yang diklaim oleh Pemprov DKI Jakarta.

Atas nama lahan Negara dan dalih Kawasan hijau, mereka yang bermukim di Kalijodo diperintahkan untuk segera angkat kaki (sekilas seperti kasus Land Reform yang dicetuskan oleh PKI). Tapi, kita juga perlu menyadari bahwa manuver pemerintah dalam menata kawasan Kalijodo juga sah-sah saja. Apalagi tujuannya ditujukan untuk kepentingan orang banyak. Perkara ada warga yang merasa haknya dilanggar itu bisa dibuktikan di pengadilan nanti. Tentunya upaya itu bisa dilakukan apabila warga yang bersengketa memiliki surat-surat tanah yang lengkap sebagai pemilik kawasan tersebut.

Jangan sampai upaya penertiban ini mendatangkan kerusuhan seperti yang terjadi pada tahun 2015 lalu di Kampung Pulo. Mengerahkan ribuan aparat untuk melakukan penggusuran paksa dan dilakukan secara membabibuta bukanlah solusi yang tepat. Saya berharap ini tidak terjadi pada Kalijodo. Perlakukanlah mbak dan tante-tante disana dengan lembut dan sopan. Pemerintah DKI tidak boleh gegabah sehingga penertiban ini nantinya bisa berjalan lancar tanpa menimbulkan korban jiwa.

Saya tidak bersikap munafik, memberantas pelacuran atas nama moral adalah omong kosong. Saya mendukung, apabila Ahok ingin menata kawasan Kalijodo guna disesuaikan dengan peruntukkannya, maka langkah tersebut sudahlah tepat. Tapi apabila melenceng dari tujuan sebenarnya. Saya akan berada di garda terdepan membela mbak-mbak ini.

Bukannya saya berprasangka jelek. Saya hanya seorang mahasiswa yang peduli terhadap orang-orang yang menggantungkan hidupnya dari bisnis selangkangan ini. Ini semua hanya masalah Supply dan Demmand.

Pertama kali terbit di Beringinrimbun

Comments

Popular posts from this blog

SAMSUNG GALAXY S6 KENA PALU

Nasib Uang Recehku