Pengalaman Adalah Guru Terbaik
Dulu, ketika di SD, teman-teman saya sering meledek saya sebagai lelaki lemah, alasannya karena saya tidak jago berantem. Oke, saya akui saya memang tidak jago berantem. Tapi, saya tidak terima jika orang yang tidak bisa berantem selalu diidentikan sebagai manusia lemah. Ini sama saja seperti menyebut seseorang itu pintar dikarenakan nilai matematikanya yang baik. Lalu yang tidak baik dianggap bodoh. Tidak seperti itu kawan. Di masa itu, saya bisa dikatakan merupakan tipikal anak yang sangat pemalu dan penyendiri. Jangankan teman biasa teman dekatpun seingat saya hampir tidak punya. Eits, maksud saya belum punya. Penggunaan kata "tidak" agaknya seperti saya tidak akan memiliki teman selamanya hehe. Oke, lanjut. Jadi, ketika itu saya terus memikirkan bagaimana caranya supaya teman-teman saya ini bisa saya dekati. Yang jelas caranya harus mudah Dan praktis. Karena di masa itu, saya sangat menghindari gaya pertemanan yang terkesan bertele-tele Dan membuang-buang wakt