Militer vs Sipil

Kalau kalian jeli, Di televisi saat ini sedang marak beredar opini hangat mengenai gaya kepemimpinan yang diperlihatkan presiden-presiden kita. Baik yang terdahulu hingga sekarang.



Banyak masyarakat kita yang masih mempertanyakan cara yang lebih efisien dalam membangun bangsa ini. Apakah cara militer yang diperlihatkan Suharto & SBY atau dengan cara sipil seperti yang diperlihatkan Sukarno, Habibie, Gusdur, Megawati, & Jokowi. Kalau menurut kalian mana yang lebih baik?

Berhubung saya tidak besar di jaman Sukarno dan Suharto . Jadi, saya mengambil referensi dari pengalaman ayah saya saja yang kebetulan sempat hidup di kedua era itu.
Menurut beliau, Jaman Suharto lebih baik. Ketika saya tanya alasannya kenapa? Beliau menjawab seperti ini, “Waktu jaman Suharto itu semua lapangan pekerjaan dibuka lebar. Putus kontrak dari perusahaan ini, lalu cari kerja ditempat lain itu gampang banget. Kalau dibandingkan dengan jaman Sukarno mah jauh banget. Dulu, mau makan nasi aja susahnya minta ampun. Selain itu, di jaman Suharto dari segi keamanan lebih terjamin." Kurang lebih seperti itu informasi yang disampaikan ayah saya kepada saya.

Teringat kembali akan masa-masa kejayaannya ketika muda. Dari bawah kolong tempat tidur, tiba-tiba beliau mengambil beberapa album dan menunjukkan beberapa fotonya kepada saya. Dalam foto itu terpampang jelas foto beliau dengan beberapa temannya ketika bekerja di perusahaan TOP indonesia.

“Ini waktu di Indocement, ini waktu kerja di kehutanan,” satu per satu foto-foto milik beliau ditunjukkannya kepada saya.
Kemudian saya menimpali, “Trus kalo dibandingin sama jamannya Jokowi sekarang enak mana?”

Lalu beliau menjawab, “Kalau jaman sekarang agak sulit cari kerja buat orang-orang lama kayak kita. Teknologi sekarang makin maju. Banyak perusahaan yang lebih manfaatin teknologi dibandingin kerja manual kayak dulu. Kalo orang-orang lama kayak kita gak bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman. Wah bisa kalah saing nanti sama yang muda-muda.”

Dari percakapan saya dengan ayah saya ini, saya menarik kesimpulan jika seorang pemimpin itu tidak penting dari mana dia berasal. Apapun latar belakangnya kalau dia itu orang baik dan tulus, saya yakin dia bisa membangun bangsa ini beserta rakyatnya menjadi lebih baik.


Sayangnya, pemimpin seperti itu di Indonesia masih sulit ditemui. 

Comments

Popular posts from this blog

SAMSUNG GALAXY S6 KENA PALU

Nasib Uang Recehku

Kalijodo Di atas Tanah Negara