Awal Orientasi
Tempo hari,
saya sedang mengikuti kegiatan masa orientasi di salah satu kampus swasta yang
ada di Yogyakarta. Saya cukup excited mengikuti proses demi proses berlangsungnya acara
Orientasi yang dimulai dari pukul 6:15-16:00 WIB. Jauh dari kesan menakutkan.
Justru kegiatan orientasi saat itu sangat menyenangkan. Ditambah maba-mabanya
ternyata banyak yang cantik-cantik. Bikin saya jadi tambah semangat buat
ngejalanin tiap acaranya.
Yang cantik
memang banyak. Tapi, setelah melalui proses penyeleksian, saya memutuskan untukn memilih beberapa nama mahasiswi saja yang saya anggap paling layak untuk
saya ajak PDKT. *Gilak sok banget ya.
Begitu
menyenangkannya masa orientasi tahun ini saya pikir akibat dari
dikeluarkannya surat keputusan oleh menteri pendidikan yang secara tegas
melarang masa orientasi dijadikan ajang perploncoan terhadap adik-adik angkatan
yang berstatus sebagai mahasiswa baru.
Saya cukup
lega ketika mendengar kabar ini.
Selama ini
memang pada prakteknya, masa orientasi malah dijadikan ajang balas dendam kakak-kakak
angkatan kepada adik angkatannya. Untunglah masih ada orang yang peduli dengan
nasib bangsa ini.
Terima kasih
pak Anies.
Dari kebanyakan
sesi acara, saya paling suka dengan sesi tanya jawab dengan bintang tamu. Saya
paling antusias kalo ada sesi acara semacam ini. Karena pada dasarnya saya memang
paling suka dengerin orang mendongeng apalagi kalo yang dongeng adalah seorang
gubernur. Iya, saya serius. Ini beneran gubernur. Beliau adalah Bapak Ganjar
Pranowo yang hadir dalam sesi kuliah umum di kampus saya.
Kalo kalian
aktif membaca surat kabar yang berbasis online, saat ini pasti kalian sudah bisa
menerka nama kampus tempat saya belajar.
Dalam
pidatonya, Pak Ganjar menekankan pentingnya integritas yang harus dibangun
sejak dini. Selain itu, Pak Ganjar juga mengajak pemudanya untuk mau terlibat
langsung dalam berbagai masalah. Jangan maunya menuntut saja tanpa ada
keinginan untuk terlibat dalam menciptakan sebuah perubahan. Kurang lebih
seperti itu inti dari pidato yang disampaikan oleh Pak Ganjar.
Ada petikan
kalimat yang cukup menarik perhatian saya selama kuliah umum berlangsung. Kata
Pak Ganjar, Budaya itu muncul karena kebiasaan baik yang terus diulang-ulang.
Jadi jika ada yang buruk dari budaya itu maka kebiasaannya lah yang harus dirubah.
Disaat
ospek-ospek semacam ini penyakit lahir saya pasti selalu muncul. Terdengar
konyol mungkin. Tapi ini real.
Saya punya
penyakit dimana saya cenderung gak bisa makan rame-rame di depan orang-orang.
Gak tau kenapa setiap kali mau makan pokoknya saya harus seorang diri di dalam suatu
ruangan tanpa ada kehadiran orang lain diruangan itu. Ini adalah salah satu upaya saya
dalam memunculkan mood makan yang baik.
Ini adalah
kebiasaan aneh saya yang sudah mengakar sejak saya kecil hingga sekarang.
Kalaupun
kondisi harus memaksa saya untuk makan di depan orang banyak. Biasanya
makanannya pun juga gak bakal habis saya makan. Ini sering banget terjadi.
Dulu sekali waktu saya masih duduk dibangku sekolah dasar. Karena saking gak bisa makan di depan orang tua saya. Untuk mendapatkan mood yang bagus, saya malah pergi ke toilet duduk diatas closet untuk mencari posisi yang tepat dan ternyata berhasil. Sayapun makan dengan lahap.
Comments
Post a Comment